
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3024118/original/070481600_1579170147-Banner_WASPADA_PENIPUAN_ONLINE_SHOP_via_MEDSOS.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Modus penipuan arisan online semakin beragam dan merugikan banyak orang. Kejahatan ini memanfaatkan popularitas arisan untuk menarik korban dengan janji keuntungan besar, namun pada akhirnya hanya meraup keuntungan ilegal. Korban mengalami kerugian finansial yang signifikan karena ketidaktahuan akan ciri-ciri dan modus operandi penipuan tersebut.
Penipu seringkali menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi arisan online bodong. Mereka menghubungi calon korban secara pribadi atau membuat grup publik dengan iming-iming keuntungan yang tidak realistis dan testimoni palsu. Bahkan, tekanan psikologis kerap digunakan untuk memaksa calon korban bergabung, termasuk kepada orang yang tidak dikenal. Kejahatan ini telah merugikan banyak orang hingga miliaran rupiah.
Polres Kudus memberikan peringatan dan tips untuk menghindari penipuan arisan online. Mereka menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pemahaman akan modus operandi penipu agar masyarakat terhindar dari kerugian finansial.
Berikut ciri-ciri arisan online bodong yang perlu diwaspadai antara lain: keuntungan yang tidak masuk akal (misalnya, 20% per bulan atau lebih), pengelolaan dana yang tidak transparan, identitas penyelenggara yang tidak jelas atau palsu, metode pembayaran yang tidak aman (transfer langsung ke rekening pribadi), testimoni palsu, tekanan untuk bergabung, dan tidak memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keuntungan yang ditawarkan jauh di atas rata-rata investasi yang aman dan legal merupakan indikasi kuat penipuan. Ketidakjelasan dalam pengelolaan dana, tanpa laporan yang transparan, juga patut diwaspadai. Selalu pastikan identitas penyelenggara jelas dan dapat diverifikasi. Hindari metode pembayaran yang tidak aman dan waspadalah terhadap testimoni yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Tekanan untuk segera bergabung tanpa kesempatan untuk berpikir jernih juga merupakan tanda bahaya. Arisan online yang sah biasanya memiliki izin resmi dari OJK. Anda dapat mengecek izin tersebut melalui situs web OJK atau menghubungi layanan konsumen mereka. Jika penyelenggara sulit dihubungi setelah menerima sejumlah uang, kemungkinan besar itu adalah penipuan.