Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma sangat positif terhadap perusahaannya dan akan terus mempertahankan sahamnya.
Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Senin (19/11/2023), pernyataan tersebut muncul sehari setelah pengajuan peraturan menunjukkan kalau perwakilan keluarga Jack Ma menjual 10 juta American Depository Share (ADS) milik Alibaba Group Holdings senilai USD 871 juta atau sekitar Rp 13,56 triliun (asumsi kurs Rp 15.571 per dolar Amerika Serikat).
Penjualan bertahap ini merupakan bagian dari “rencana bersyarat” yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjual sebagian saham yang diterapkan pada Agustus, tetapi tidak ada satu pun saham yang terjual. "Kami yakin harga saham saat ini berada di bawah nilai wajarnya,” tulis pernyataan dari kantor Jack Ma.
Alibaba belum menanggapi permintaan komentar Reuters. Adapun penjualan saham itu akan dilakukan pada 21 November oleh JSP Investment dan JC Properties, dana yang merupakan bagian dari perwalian keluarga Jack Ma.
Pengumuman penjualan saham tersebut, bersamaan dengan pernyataan Alibaba pada Kamis, 16 November 2023 tentang pembatalan rencana untuk mendaftarkan unit cloud-nya sehubungan dengan pembatasan impor chip AS, menyeret saham perusahaan tersebut di Hong Kong turun hampir 10% pada Jumat, 17 November 2023.
Ma mengundurkan diri sebagai Chairman Alibaba pada 2019 tetapi tetap menjadi pemegang saham utama melalui kepercayaan keluarganya.
Saham Alibaba Merosot
Sebelumnya diberitakan, Alibaba turun hampir 10 persen pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pada Jumat, 17 November 2023. Hal ini setelah raksasa e-commerce China tersebut mengatakan tidak akan melanjutkan spin-off penuh bisnis cloud. Hal ini karena pembatasan ekspor chip Amerika Serikat.
Saham Alibaba turun 9,77 persen menjadi 73,40 per dolar Hong Kong. Saham Alibaba berada di level tertinggi 76,65 dan terendah 72,90 per dolar Hong Kong. Kapitalisasi pasar tercatat 1,47 triliun dolar Hong Kong. Demikian mengutip laman CNBC, Jumat, 17 November 2023.
Saham Alibaba yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot 9 persen pada perdagangan Kamis, 16 November 2023. Di wall street, saham Alibaba anjlok lebih dari 10 persen sejak awal 2023.
Sedangkan saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong turun hampir 15 persen year to date (ytd). Kinerja saham ini di bawah indeks Hang Seng. Indeks Hang Seng tergelincir 11,2 persen pada periode yang sama.